Khamis, 31 Mac 2011

sebelum kontrak berakhir

Dicatat oleh Rufaydah Al-Aslamiyyah di Khamis, Mac 31, 2011
Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail) bertemu dengan Nabi Sulaiman AS. Ia datang dengan bentuk manusia sehingga tak seorang pun yang mengetahui kedatangannya selain Nabi Sulaiman. Saat itu Nabi Sulaiman sedang berkumpul dengan beberapa orang sahabatnya. Saat malaikat maut hendak pergi ia memandang salah seorang sahabat Nabi Sulaiman dengan pandangan yang aneh, lalu pergi.

Setelah malaikat maut pergi, sahabat Nabi Sulaiman itu bertanya, "Wahai Nabiyullah, mengapa ia memandangiku seperti itu?" Jawab Nabi Sulaiman, "Ketahuilah, dia itu adalah malaikat maut."

Kemudian sahabat Nabi Sulaiman itu berkata, "Wahai Nabi, tiupkanlah angin dengan kencang, sehingga angin itu membawaku ke puncak negeri India, sesungguhnya aku berfirasat buruk."

"Apakah engkau akan lari dari takdir jika maut akan menjemputmu?" tanya Nabi Sulaiman. "Sesunguhnya Allah memerintahkan kita untuk mencari sebab-sebabnya. Dan, aku yakin bahwa engkau akan mengabulkan permintaanku." kata sahabat Nabi Sulaiman itu. Kemudian, Nabi Sulaiman memerintahkan kepada angin untuk membawanya ke tempat yang diinginkan.

Selang beberapa saat malaikat maut datang, Nabi Sulaiman bertanya, "Apa urusanmu dengan salah seorang sahabatku, mengapa engkau pandangi dia seperti itu?"

Malaikat maut menjawab, "Aku memandanginya seperti itu dikarenakan ia tercatat didaftar kematian bahwa ia akan mati di sebuah negeri di India. Aku heran, bagaimana ia dapat pergi ke sana sedangkan ia ada bersamamu? Kemudian, di tempat yang telah ditentukan, pada waktu yang telah digariskan kulihat ia datang kepadaku dan kucabut nyawanya."

Kisah di atas mengingatkan kepada kita bahwa malaikat maut akan selalu mengintai siapa saja yang masa kontraknya akan berakhir di dunia ini. Jika masa kontraknya habis maka tak seorang pun dapat lari darinya. ".… Maka, apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS al-A'raf [7]: 34).

Dalam ayat lain Allah SWT menegaskan, "Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya." (QS Qaf [50]: 19).
Lari kepada dokter bila sakit menimpa, lari kepada makan bila rasa lapar datang, lari kepada minum bila rasa haus menghampiri. Lalu, lari kepada siapa bila kematian akan menjemputmu?

Sungguh, tak seorang pun dapat lari darinya sekalipun berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. "Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (QS an-Nisa' [4]: 78).

Oleh karena itu, sebelum masa kontrak berakhir, "Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara: kemiskinan yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan." (HR Tirmidzi). Wallahu a'lam
Sebelum Kontrak Berakhir
by Penunggang Dunia on Thursday, February 10, 2011 at 9:14pm
Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail) bertemu dengan Nabi Sulaiman AS. Ia datang dengan bentuk manusia sehingga tak seorang pun yang mengetahui kedatangannya selain Nabi Sulaiman. Saat itu Nabi Sulaiman sedang berkumpul dengan beberapa orang sahabatnya. Saat malaikat maut hendak pergi ia memandang salah seorang sahabat Nabi Sulaiman dengan pandangan yang aneh, lalu pergi.

Setelah malaikat maut pergi, sahabat Nabi Sulaiman itu bertanya, "Wahai Nabiyullah, mengapa ia memandangiku seperti itu?" Jawab Nabi Sulaiman, "Ketahuilah, dia itu adalah malaikat maut."

Kemudian sahabat Nabi Sulaiman itu berkata, "Wahai Nabi, tiupkanlah angin dengan kencang, sehingga angin itu membawaku ke puncak negeri India, sesungguhnya aku berfirasat buruk."

"Apakah engkau akan lari dari takdir jika maut akan menjemputmu?" tanya Nabi Sulaiman. "Sesunguhnya Allah memerintahkan kita untuk mencari sebab-sebabnya. Dan, aku yakin bahwa engkau akan mengabulkan permintaanku." kata sahabat Nabi Sulaiman itu. Kemudian, Nabi Sulaiman memerintahkan kepada angin untuk membawanya ke tempat yang diinginkan.

Selang beberapa saat malaikat maut datang, Nabi Sulaiman bertanya, "Apa urusanmu dengan salah seorang sahabatku, mengapa engkau pandangi dia seperti itu?"

Malaikat maut menjawab, "Aku memandanginya seperti itu dikarenakan ia tercatat didaftar kematian bahwa ia akan mati di sebuah negeri di India. Aku heran, bagaimana ia dapat pergi ke sana sedangkan ia ada bersamamu? Kemudian, di tempat yang telah ditentukan, pada waktu yang telah digariskan kulihat ia datang kepadaku dan kucabut nyawanya."

Kisah di atas mengingatkan kepada kita bahwa malaikat maut akan selalu mengintai siapa saja yang masa kontraknya akan berakhir di dunia ini. Jika masa kontraknya habis maka tak seorang pun dapat lari darinya. ".… Maka, apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS al-A'raf [7]: 34).

Dalam ayat lain Allah SWT menegaskan, "Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya." (QS Qaf [50]: 19).
Lari kepada dokter bila sakit menimpa, lari kepada makan bila rasa lapar datang, lari kepada minum bila rasa haus menghampiri. Lalu, lari kepada siapa bila kematian akan menjemputmu?

Sungguh, tak seorang pun dapat lari darinya sekalipun berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. "Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (QS an-Nisa' [4]: 78).

Oleh karena itu, sebelum masa kontrak berakhir, "Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara: kemiskinan yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan." (HR Tirmidzi). Wallahu a'lam
Sebelum Kontrak Berakhir
by Penunggang Dunia on Thursday, February 10, 2011 at 9:14pm
Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail) bertemu dengan Nabi Sulaiman AS. Ia datang dengan bentuk manusia sehingga tak seorang pun yang mengetahui kedatangannya selain Nabi Sulaiman. Saat itu Nabi Sulaiman sedang berkumpul dengan beberapa orang sahabatnya. Saat malaikat maut hendak pergi ia memandang salah seorang sahabat Nabi Sulaiman dengan pandangan yang aneh, lalu pergi.

Setelah malaikat maut pergi, sahabat Nabi Sulaiman itu bertanya, "Wahai Nabiyullah, mengapa ia memandangiku seperti itu?" Jawab Nabi Sulaiman, "Ketahuilah, dia itu adalah malaikat maut."

Kemudian sahabat Nabi Sulaiman itu berkata, "Wahai Nabi, tiupkanlah angin dengan kencang, sehingga angin itu membawaku ke puncak negeri India, sesungguhnya aku berfirasat buruk."

"Apakah engkau akan lari dari takdir jika maut akan menjemputmu?" tanya Nabi Sulaiman. "Sesunguhnya Allah memerintahkan kita untuk mencari sebab-sebabnya. Dan, aku yakin bahwa engkau akan mengabulkan permintaanku." kata sahabat Nabi Sulaiman itu. Kemudian, Nabi Sulaiman memerintahkan kepada angin untuk membawanya ke tempat yang diinginkan.

Selang beberapa saat malaikat maut datang, Nabi Sulaiman bertanya, "Apa urusanmu dengan salah seorang sahabatku, mengapa engkau pandangi dia seperti itu?"

Malaikat maut menjawab, "Aku memandanginya seperti itu dikarenakan ia tercatat didaftar kematian bahwa ia akan mati di sebuah negeri di India. Aku heran, bagaimana ia dapat pergi ke sana sedangkan ia ada bersamamu? Kemudian, di tempat yang telah ditentukan, pada waktu yang telah digariskan kulihat ia datang kepadaku dan kucabut nyawanya."

Kisah di atas mengingatkan kepada kita bahwa malaikat maut akan selalu mengintai siapa saja yang masa kontraknya akan berakhir di dunia ini. Jika masa kontraknya habis maka tak seorang pun dapat lari darinya. ".… Maka, apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS al-A'raf [7]: 34).

Dalam ayat lain Allah SWT menegaskan, "Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya." (QS Qaf [50]: 19).
Lari kepada dokter bila sakit menimpa, lari kepada makan bila rasa lapar datang, lari kepada minum bila rasa haus menghampiri. Lalu, lari kepada siapa bila kematian akan menjemputmu?

Sungguh, tak seorang pun dapat lari darinya sekalipun berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. "Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (QS an-Nisa' [4]: 78).

Oleh karena itu, sebelum masa kontrak berakhir, "Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara: kemiskinan yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan." (HR Tirmidzi). Wallahu a'lam

Post By: Quratul Husna February 20 at 11:34am

0 ulasan on "sebelum kontrak berakhir"

Catat Ulasan

Sebuah Pertemuan

Sebuah Pertemuan

Ketika diri mencari sinar
Secebis cahaya menerangi laluan
Ada kalanya langkahku tersasar
Tersungkur di lembah kegelapan

Bagaikan terdengar bisikan rindu
Mengalun kalimah menyapa keinsafan
Kehadiranmu menyentuh kalbu
Menyalakan obor pengharapan

Tika ku kealpaan
Kau bisikkan bicara keinsafan
Kau beri kekuatan, tika aku
Diuji dengan dugaan?
Saat ku kehilangan keyakinan
Kau nyalakan harapan
Saat ku meragukan keampunan Tuhan
Kau katakan rahmat-Nya mengatasi segala

Menitis airmataku keharuan
Kepada sebuah pertemuan
Kehadiranmu mendamaikan
Hati yang dahulu keresahan

Cinta yang semakin kesamaran
Kau gilap cahaya kebahagiaan
Tulus keikhlasan menjadi ikatan
Dengan restu kasih-Mu, oh Tuhan

Titisan air mata menyubur cinta
Dan rindu pun berbunga
Mekar tidak pernah layu
Damainya hati
Yang dulu resah keliru
Cintaku takkan pudar diuji dugaan
Mengharum dalam harapan
Moga kan kesampaian kepada Tuhan
Lantaran diri hamba kerdil dan hina

Syukur sungguh di hati ini
Dikurniakan teman sejati
Menunjuk jalan dekati-Nya
Tika diri dalam kebuntuan

Betapa aku menghargai
Kejujuran yang kau beri
Mengajarku mengenal erti
Cinta hakiki yang abadi

Tiada yang menjadi impian
Selain rahmat kasih-Mu Tuhan
Yang terbias pada ketulusan
Sekeping hati seorang insan
Bernama teman

 

Rufaydah Al-Aslamiyyah Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Sponsored by Blogger Template Gallery